Diriwayatkan oleh Imam Zamakhsyari: Sesungguhnya Rosulalloh SAW bersabda, “Barang siapa yang Sholat pada ini malam (Nisfu Sya’ban) 100 roka’at maka Alloh SWT mengutus 100 malaikat untuknya, 30 malaikat yang memberikan kabar gembira kepadanya dengan surga dan 30 malaikat yang menjaganya dari bahaya dunia serta 10 malaikat yang menjaganya dari tipu daya syaitan.
Adapun Sholat yang dikerjakan pada malam pertengahan sya’ban (Nisfu Sya’ban) itu sebanyak 100 raka’at dengan 1000 x Surat Al-Ikhlas. Pada tiap-tiap roka’atnya 10 x dan Sholat ini diberi nama Sholatul Khoir (Sholat yang baik). Akan muncul bermacam-macam keberkahannya bagi yang melaksanakan sholat ini. Para Ulama Salafus Sholih dahulu selalu melaksanakannya secara berjamaah, dimana mereka berkumpul disuatu tempat untuk mengerjakannya. Didalam sholat ini terdapat keistimewaaan dan pahala yang banyak.
روى الحسن رحمه الله أنه قال: حدثنى ثلاثون من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم: أن من صلى هذه الصلاة فى هذه الليلة نظرالله إليه سبعين نظرة وقضى له بكل نظرة سبعين حاجة أدناها المغفرة.
Diriwayatkan dari Sayyidina Hasan r.a. bawahsanya ia berkata, “telah menceritakan kepadaku 30 orang dari sahabat Rasulullah SAW, bahwa sesungguhnya barang siapa melaksanakan Sholat ini pada Malam Nisfu Sya’ban, maka Alloh SWT memandangnya dengan 70 kali pandangan, dimana setiap satu pandangan Alloh SWT mengabulkan 70 hajatnya. Minimal dari hajatnya adalah berupa permohonan ampunan”. (Sumber : Al Gunyah Liholibil Thoriqil Haq)
TATACARA SHOLAT
Niat Sholat :
اُصَلِّى سُنَّةً لِلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya : Aku niat Sholat Sunah Nisfu Sya’ban 2 rakaat karena Alloh Ta’ala.
Banyaknya : 100 rakaat (50 kali salam) lebih baik berjamaah.
Bacaannya : Setiap rakaat setelah Fatihah membaca surat Al-Ikhlas 10 kali
Waktunya : Setelah Sholat Sunah ba’diyah Maghrib kemudian dilanjutkan setelah Isya (Fardhu Maghrib, dzikir, ba’diyah Maghrib, Nisfu Sya’ban, (masuk Isya), Sholat Sunah qobliyah Isya, Fardhu Isya, Ba’diyah Isya, dzikir, lanjutan sholat Nisfu Sya’ban).
Do’a setelah Sholat Sunah Nisfu Sya’ban :
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْهِ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ يَا ذَاالطُّوْلِ وَاْلإِنْعَامِ لآإِلَهَ إِلآ اَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِرِيْنَ وَأَمَانَ الْخَائِفِيْنَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِى وَحِرْمَانِى وَطَرْدِىْ وَاقْتَارَ رِزْقِى وَأَثْبِتْنِى عِنْدكَ فِى كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ الْكِتَابِ ، إِلَهِى بِالتَّجَلِيْ اْلأَعْظَمِ فِى لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانِ الْمُكَرَّمِ الَّتِى يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ اَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لاَ نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَمُ ،وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya : “Ya Alloh! Tuhan yang membangkitkan dan tak ada yang sanggup membangkitkan kecuali Dia, ya Tuhan yang Maha Luhur dan Agung dan yang Maha Pemurah memberi nikmat-nikmat. Tidak ada Tuhan yang lain melainkan Engkau yang menolong orang-orang yang memohon pertolongan dan melindungi orang-orang serta mengamankan dari sekalian yang dikhawatirkan dan ditakuti.
Ya Alloh andai kata telah ditakdirkan di sisi Mu akan daku dalam buku Azaly, bahwa aku celaka dan sedikit rezeki, terusir dan diharamkan akan daku maka hapuskanlah (apa-apa yang tercatat/tertulis dalam buku Azaly itu) dengan kemurahan-Mu. Dan tetapkanlah di sisi-Mu dalam buku Azaly itu (tukarkanlah akan keadaan di azalyku itu) dengan kebahagiaan lagi memperoleh rezeki yang dipergunakan untuk kebaikan, sesungguhnya Engkau berkata dan kata-kata-Mu adalah benar; sebagaimana tercantum di dalam Kitab-Mu yang Engkau turunkan atas lisan Nabi-Mu yang diutus (Muhammad saw.), “Yakni dihapuskan Alloh barang yang dikehendakinya (perkataan/pernyataan yang menyimpang) dan ditetapkan-Nya di sisi-Nya di Azaly”.
Ya Alloh dengan keagunganMu pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia/ berkat ,ini, yang memisahkan kepadanya tiap-tiap perkara/keadaan dan urusan yang tepat dan yang dipastikan, hindarkan ya Alloh kami dari bala’/musibah yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui dan Engkaulah yang lebih mengetahui dengannya, sesungguhnya Engkau Maha Agung dan Pemurah. Dan semoga rahmat dan salam Alloh tercurah kepada Sayyidina Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya. Segala puji bagi Alloh Tuhan Semesta Alam“.